KISAH HOTONG

Hotong masih menjadi sumber karbohidrat utama di Kampung Adat Tanimbar Kei (Tan-Kei), pulau paling ujung tenggara Kepulauan Kei Kecil, Maluku Tenggara. Tiap-tiap keluarga wajib menyisihkan segantang untuk disimpan di lumbung Adat setiapkali usai masa panen. Saat pertama kali ditunjukkan, aku pikir ini bunga semak, ternyata bila di kibas-kibas dengan sedikit tenaga, bulir-bulir mungil kecoklatan luruh seperti pasir pantai. Hotong rupanya memiliki 3 jenis dan baru bisa dikenali bila telah kering. Ada yang berwarna Jingga, kuning, dan hitam.

Sebelum diserahkan ke lumbung yang berada di kampung tua kompleks para raja dan tua adat Tan-Kei tinggal, para ibu menganyam wadah sebentuk botol dari pandan pantai. Tak sebulirpun lungsur bila sudah terperangkap didalamnya, Ia bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun dalam lumbung.

Hukum adat Tan-Kei mengatur, stok hotong yang tersimpan dalam lumbung bisa dimanfaatkan bila terjadi musibah atau bencana alam, termasuk bila masa paceklik terjadi. Ketika kerusuhan Ambon pecah pada 2011, lumbung ini berfungsi menyajikan wajik legit dan lemang nikmat kepada mereka yang mengungsi ke Tanimbar Kei dari berbagai kampung dan pulau-pulau di sekitar Maluku. 

Para ibu telah membagi hasil panenan untuk menjaga siklusnya. Sebagian untuk dikonsumsi, sebagian bila ada acara keluarga, menyambut tamu jauh, acara di kampung: sumbangan kematian, bingkisan kelahiran, hadiah pernikahan atau perayaan kuningan dan saraswati, natal, waisak, Idul Fitri. Dan yang paling penting stok bibit untuk masa tanam berikutnya.



Saat menyaksikan para ibu Tan-Kei menumbuk hotong dalam lesung sambil bersenandung dengan senyum dan peluh, saya yakin mereka tak akan pernah kehabisan bahan makanan, karena mereka juga merawat ayam, kambing, sapi, ikan dan kerang-kerang di laut, kebun kelapa, pisang, jagun, ubi, ketela dan talas, kacang tanah, kacang hijau dan hitam, pohon mangga, asam jawa, buah labu, cabai – tomat dan sayuran, serta beragam buah-buahan. Seperti Dewi perawat kehidupan – penyedia makanan.

-Selesai-





Baca juga:




















No comments: